Ads 468x60px

Tuesday, June 25, 2013

Parade Keadilan

        Saya cinta Indonesia, saya cinta penegak hukum yang jujur. Saya cinta pejabat yang peduli akan bangsanya lebih dari kepentingannya sendiri. Dimana kebaikan, dimana keadilan, mengapa hanya kebohongan yang dihasilkan ? jujur tlah kau larikan, alibi kau carikan. Kehormatan akan jabatanpun kau matikan. Demokrasi rakyat memimpin ataukah uang ? semudah itu kau
injak-injak darah pejuang ? tak kau buang peluang saat dia masuk ruang. Hatimu mengusir nurani, rakus tertuang.
         Kontaminasi,  engkau lemah fondasi, kau masih lupakan rakyat yang lelah berorasi, rotasi, karna jalan pikiran bodoh basi, sebelum kemarahan rakyat terprovokasi. Keadilan tertatih hampir setengah mati, sulit bergerak rakus harta menjerat kaki. Mendengar kebenaran kau pun berdebar hati. Tak heran bila rakyatpun menebar maki. Ku ingin aparat yang bisa jadi panutan. Bukan salah pilih-pilihan yang kau lakukan. Bukan asupan, suapan, yang melarutkan. Kentalnya semangat bela bangsa tak terjatuhkan. Dan bukan yang sudah-sudah terus terjadi. Ya sudah, terluka-luka terus dijerati.
         Masih tak berubah-ubah terus sesaki, bebani pundak-pundak  susah mendaki. Bangsa jadi mangsa pasar dan pangsa, memotong keadilan bagai potong bebek angsa. Serong kekiri juga serong kekanan. Beri ancaman, beri tindakan, beri tekanan. Bunyi rekaman bagai kebenaran terkaman. Kepenatan gerah bukti kriminal tak aman. Apabila serangan padaku pun kau dengarkan, berarti expresi tlah dimatikan kekejaman.

0 komentar:

 
Blogger Templates