Wajah-wajah
ini, yang bisa buat aku tertawa dan buat aku lupa sama masalah-masalah aku
ketika aku dikampus. Wajah-wajah ini, yang akhir-akhir ini selalu ingin
membuatku menangis ketika memandangnya. Melihat wajah mereka satu persatu itu membuat
aku teringat ketika kami tertawa bahagia bersama, kami menangis sedih bersama.
Aku ingin melihat mereka semua seperti ini lagi, mereka yang seperti ini,
tersenyum tanpa beban. Kami sering menyebut diri kami “duabelas”. Dan bersyukur
akan itu, bersyukur atas setiap
kesempurnaan persahabatan ini. Tapi aku menangis, ketika ada yang berkata
“Kalian Top Eleven now”.
Banyak masalah
ya akhir-akhir ini ? tapi dengan banyak masalah itu, aku baru benar-benar
sadar
ternyata besaaar sekali rasa cinta dan sayang kalian itu, lebih dari yang aku
kira selama ini. Yang mungkin sebelumnya tidak begitu terlihat, karena tertutup
oleh candaan-candaan dan tawa yang begitu seringnya kita lakukan. Aku bangga,
aku bangga buat pamer ke seantero bumi, kalo aku punya sahabat-sahabat yang
hebat. Sepertinya bukan hanya aku yang sedih, tapi kalian semua pasti sedih
melihat kondisi kita akhir-akhir ini. Tapi mau gimana lagi, ini cobaan untuk
kita semua. “Mungkin cobaan untuk persahabatan, atau mungkin semua takdir Tuhan
?” – (kutipan)
Emosi aku akhir-akhir
ini memang susah dikendalikan, maaf kalo kalian kaget melihat reaksi aku. Aku
sedih kawan, aku sangat sedih. Tidak ada ungkapan lain yang pantas untuk
keadaan aku saat ini, kecuali sedih. Aku sangat sayang sama kalian, dan itu gak
akan berubah sampai kapanpun. Aku tipe orang yang sulit untuk mengungkapkan
rasa sayang itu. Untuk semua orang-orang yang aku sayang, aku hanya bisa
menyampaikan maksud sayangku dengan peduli, dan marahku. Aku peduli sama
kalian, meskipun mungkin kalian tidak sepenuhnya sadar. Aku sayang sama kalian,
makanya aku marah. Lumayan lama kita sahabatan, meskipun usianya belum sampe
berkarat saking lamanya, tapi lama tidaknya persahabatan kita itu bukan masalah.
Waktu yang segitu sudah cukup buat kalian itu menjadi berarti dalam hidup aku.
Tingkah-tingkah
yang apa adanya, candaan-candaan, ledekan-ledekan yang parah tapi tidak pernah
bisa membuat yang lain merasa tersinggung. Itu adalah kenangan terindah buat
aku. Aku sayang sama kalian. Karena rasa sayang itu, yang lain jadi gak berarti
untuk dijadikan parameter aku untuk menyebut kalian itu bukan sahabat terbaik.
Setiap orang punya sahabat yang menurut mereka itu sahabat terbaik buat mereka,
tapi aku dengan yakin mengatakan bahwa kalian itu sahabat terbaik untuk aku. Sebesar
apapun cobaan yang kita hadapi, aku yakin kita bisa melewatkannya. Jangan
menyerah kawan, kita akan selalu saling menguatkan disaat sahabat yang lain
melemah. Kita akan selalu saling mengingatkan disaat sahabat yang lain salah
dan lupa. Kita akan selalu saling menyemangati disaat ada sahabat kita yang
mulai menyerah. Saat kita sudah saling ingin menyerah dan berpasrah. Saat kita
sudah sampai disatu titik dimana kita bosan dengan masalah ini. Saat kita sudah
saling ingin melepaskan diri. Saat kita sudah saling ingin menjauh. Saat kita
sudah tidak punya apa-apa untuk dibanggakan lagi,
“Sahabat sejatiku, hilangkah dari
ingatanmu, di hari kita saling berbagi ?
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu, kuperlihatkan
semua hartaku
Kita slalu berpendapat, kita ini yang terhebat. Kesombongan di masa
muda yang indah
Aku raja kaupun raja, aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang, terbang meninggalkanmu
Aku slalu membanggakanmu, kaupun slalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang, terbang meninggalkanmu
Tak pernah kita pikirkan, Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan, ujung perjalanan ini
Dan tak usah kita pikirkan, ujung perjalanan ini
Ingat lirik ini
kawan ?
Saat kita ingin
menyerah dengan semua ini, ingat kembali masa-masa dimana kita percaya bahwa
tidak akan ada yang mampu memisahkan kita. Ingat kembali masa-masa dimana kita
bahagia tanpa tau bahwa suatu saat akan datang masalah seperti ini. Ingat
kembali masa-masa ketika kita merasa menjadi orang paling bahagia dibumi ini,
dan lupa bahwa akan ada satu masa dimana kita merasa menjadi orang paling
bersedih dibumi ini. Ingat kembali kenangan-kenangan indah kita dulu, ketika
kita merasa saat ini adalah masa-masa terpahit kita.
0 komentar:
Post a Comment