Ads 468x60px

Wednesday, July 1, 2015

Masalah Bukan Masalah

“Kamu beruntung kalau Allah kasih kamu beberapa masalah yang membuatmu 'berat' saat ini. That's Allah's way to improve your quality!”
Setiap kita pasti pernah punya masalah yang ringan sampai yang berat. Gak bisa dipungkiri, dunia ini adalah masalah dan tugas manusia untuk menyelesaikannya. Jangan ngeluh! Semua masalah itu diciptakan untuk menguatkan. Sarana menempa diri untuk naik kelas. Kadang kita ditempatkan pada keadaan yang sangat sulit, bahkan kadang beberapa kali untuk menyerah. Never mind, itu biasa dalam pemikiran anak adam, kebanyakan manusia memang maunya yang gampang-gampang aja, yang biasa-biasa aja, dan gak suka ribet. Makanya kebanyakan hidup manusia itu ngikutin mindset universal, gak punya pegangan sendiri untuk hidupnya, malu kalau harus beda dari yang lain. Akhirnya hidupnya juga berakhir dengan biasa-biasa aja. 

Tapi, tetap ada orang di belahan bumi ini yang gak pernah menyerah dengan tantangan hidupnya. Bahkan untuk seseorang yang sudah sukses mengatasi satu masalahnya, tertarik untuk menyelesaikan masalah hidupnya yang lain. Ingin mendapatkan tantangan lebih dari yang sebelumnya. Disini ia merasa bahwa hidupnya bukan hanya sekedar numpang lewat. Saya pribadi sangat sepakat dengan teori yang mengatakan ‘kualitas hidup seseorang itu diukur dari seberapa besar masalah yang telah diselesaikannya’. Sudah sangat banyak sekali contohnya, bahkan jika kita menanyakan bagaimana perjalanan orang-orang yang telah duduk menikmati hasil kesuksesannya itu, mereka pasti gak akan menceritakan sebesar apa kesuksesannya, tapi mereka akan menceritakan bagaimana perjalanannya menuju kesuksesannya. Kemapanan diri dan ketenangan jiwa seseorang gak bisa dicapai hanya dengan proses yang biasa.

Sifat manusia itu selalu ingin lebih, sudah sunnatullah seperti itu. Tapi masalahnya ingin lebihnya hanya di satu sisi, ingin lebih hanya dalam kebahagiaan. Saat diberi kekayaan harta, ingin mendapatkan lebih, saat diberi jabatan tinggi, ingin mendapatkan yang lebih tinggi, diberi kecantikan, ingin terlihat lebih cantik lagi, dan berbagai kesenangan dunia lainnya. Padahal jika sifat ingin lebih itu diterapkan dalam setiap hal-hal baik dalam diri manusia, hal itu akan sangat besar dampaknya. Karena kali ini saya ingin membahas tentang ‘masalah hidup’, maka contohnya juga tentang masalah hidup. Contohnya jika seseorang diberi cobaan atau masalah hidup, saat ia mampu menyelesaikannya, dia berharap Tuhan memberikan lagi masalah baginya setingkat lebih berat dari masalah yang lalu, karena ia telah benar-benar memahami apa yang didapatnya dari menyelesaikan masalah itu. Ia menyadari peningkatan kualitas hidupnya. Semakin sering ia mendapat cobaan atau masalah, maka permasalahan itu baginya gak lebih dari sekedar kerikir kecil, bahkan mungkin butiran debu. Baginya, masalah bukanlah masalah, itu hanya cara Tuhan untuk menempatkannya pada tingkatan kualitas diri yang lebih pantas.

Seseorang yang sudah berada pada tingkat ini, gak akan gelisah lagi hanya karena hal-hal sepele. Gak akan menyerah saat menghadapi masalah. Karena baginya, mendapatkan masalah itu hanya seperti mengerjakan soal ujian kenaikan kelas dalam sekolah. Gak mungkin anak SMP akan terus-terusan diberi soal anak SD, begitu juga masalah yang datang dalam hidup. Semakin berat cobaan yang diberikan Allah, maka setinggi itu juga kelas kita. Kalau kita terus-terusan diberi masalah yang sama, ini yang harus dipertanyakan, mungkin kita belum naik kelas :)

Seharusnya kita sudah paham betul makna dari kalimat Allah: “Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 233). Allah yang Maha Tahu setinggi apa tingkatan kita dalam menghadapi masalah hidup. Gembok diproduksi satu paket dengan kuncinya, masalah juga begitu, diciptakan lengkap dengan solusinya. Gak ada masalah yang gak ada jalan keluarnya. So, jangan ngeluh cuma karena kita mendapatkan masalah. Di luar sana mungkin sudah banyak orang yang telah melewati masalah seperti yang kita hadapi saat ini, dan mereka mampu baik-baik aja sampai saat ini, hidupnya masih terus berjalan, mereka bisa, kenapa kita nggak?

Seseorang pernah bilang sama saya “Dunia gak akan berhenti berputar meskipun kamu nangis”. Bener banget, waktu gak pernah berhenti dan menunggu sampai kamu bener-bener siap menghadapi masalah. Yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan diri. Mau gak mau harus siap.

“Kuatlah wahai diri!”
“Kita beruntung kalau Allah kasih kita beberapa masalah yang membuat kita 'berat' saat ini. Itu adalah cara Allah untuk menambah kualitas diri kita!”

0 komentar:

 
Blogger Templates