Ads 468x60px

Monday, September 14, 2015

Ekspresi Hati

The best part of being in love is not being together everyday. It's being assured that even though you're miles and miles away, he is always be in love with you and only with you.
(kalimat pembuka yang cukup eeaaa 😁)

Oke.
Ini tentang kita, saya, kamu, manusia.
Setiap kita pasti pernah merasa bimbang, gamang di persimpangan. Kadang kita lupa atau mungkin tidak tau, kapan harus terus atau berhenti, kapan harus bicara atau diam, kapan harus menerima atau memaksa, mencintai atau membenci, menunggu atau melepaskan, dan masih banyak hal lainnya di dunia ini yang hanya mempunyai dua pilihan seperti itu. Karena hidup ini adalah tentang memilih, yang mana semua pilihan tersebut berada pada himpunan tak hingga dari kebaikan dan keburukan.

Kadang juga manusia lupa, bahwa ia hanya perencana, pemimpi, perangkai kata, dan peminta-minta. Yang pastinya hanya meminta-minta kepada Sang Maha Pemberi (y)
Dan ternyata 'lupa' itulah yang akhirnya membuat kita kecewa. Rencana yang berakhir dengan wacana, mimpi yang hanya menjadi angan, dan kata-kata tanpa makna. Lalu mengeluh. Fiuh, menyusahkan diri sendiri!
Pada beberapa orang, keluarga, sahabat, teman satu kelas, atau dia (yang tidak boleh disebut namanya)-Voldemort? haha 😆 kita mungkin telah membuat setidaknya rencana. Rencana jangka pendek ataupun panjang (kau tau? Rencana jangka pendekku adalah menjadikanmu rencana jangka panjangku-halah ngabsurd lagi). Meet up, hang out, atau sekedar curhat gak jelas, hal-hal itu jika dilakukan bersama orang yang tepat meski sesaat terasa bermanfaat. 😁

(sebenarnya dalam tulisan ini saya mau menyampaikan apa sih? Kok terlalu berbelit-belit?)

Oke kembali ke tema.

Sesuai dengan opening sentence di atas, saya mau bicara tentang itu, iya, itu.

Tentang cinta, dan rindu.

Saya adalah satu dari sekian milyar juta ribu orang yang membicarakan cinta. Entah ini didengar atau tidak, saya hanya ingin menyampaikan aspirasi cinta dan rindu saya kepada orang-orang tercinta saya. Karena saya sangat demokratis.

Cinta itu apa?

Cinta itu jadi biasa ketika kita banyak bicara, bersama, bersapa, dan bersua. Jadi tiada ketika kita tak pernah saling mendo'a. Cinta itu hanya idiom atas ekspresi, bukan cinta jika ada pengertiannya. Cinta tak perlu kata penjelas, hanya diam saja orang bisa mengerti maksudnya.

Ya, pada dasarnya cinta adalah ekspresi hati. Dan ekspresi cinta setiap orang tentu berbeda, pun dengan saya.

Jarak dan waktu adalah guru yang tepat untuk mengajar cinta. Saat jauh di rantau, rindu pada keluarga tercinta itu sudah sangat pasti. Ingin cepat pulang, dan bertemu kembali. Dan ketika sudah ada di rumah, rindu itu pun pindah, kepada mereka yang jauh dari rumah, juga (dia). Itu cinta.

Mendengar suara pun rasanya cukup, hanya saja bertemu mungkin akan lebih dari cukup 😊 itu cinta.

Cinta itu sederhana. Meskipun sederhana, cinta memiliki banyak risiko. Pikir saja sendiri apa risikonya, mungkin setiap orang bisa berbeda 😊

Terlalu banyak kata untuk menulis tentang cinta. Padahal cinta tak membutuhkan penjelasan.

Jarang sekali bertanya kabar, padahal sangat ingin. Mungkin ini ekspresi cinta.

Saat jauh dengan sahabat, jarang sekali mengirim pesan, namun saat bertemu, rasanya tak pernah kehabisan cerita. Ini juga ekspresi cinta.

Pencinta adalah pengamat terbaik, mengetahui setiap detail yang dicinta. Sabar menghadapi cintanya, dan membersamai cinta dengan do'a agar kembali bersama di syurga.

Karena cinta tak perlu definisi atau pengertian, maka saya pun yakin bahwa mereka, dia, kamu, dan saya tetap mengerti bahwa ada cinta di antara kita 😊

Dan saat kita tak mampu bersama yang dicinta, maka satu-satunya kata yang pantas adalah 'menerima', di atas usaha dan do'a tentunya.

Acceptance is like taking a medicine, you have to sacrifice the taste just to make you feel better 😊

Closing statement yang juga eeaaa 😁

0 komentar:

 
Blogger Templates