“kamu sama siapa naik kereta ?”
“nanti di
stasiun dijemput sama siapa ?”
“ayah tau
ngga kalau kamu naik kereta ?”
“kalau belum
beli tiket, mending di batalin aja naik kereta”
Dan semua
jawaban yang aku berikan atas semua pertanyaan kakak sepupuku itu, ngga ada
satu pun yang sesuai dengan yang diharepin.
Bau, sumpek,
berisik, kepulan asap rokok, toiletnya ngga ada air bersih, para asongan lalu
lalang, pengamen datang dan pergi, dan masih banyak lagi pemandangan yang
tumpah ruah disini.
Disini.
Sekarang aku
disini. K3-1 nomor 7C
, disalah satu gerbong kereta expres Palembang-Kotabumi. Akhirnya kesampaian juga keinginan aku naik kereta ke Lampung. Meskipun sebenarnya nekad. Ngga ngasih tau ayah karena takut diomelin, walaupun aku tau nantinya ayah pasti tau.
, disalah satu gerbong kereta expres Palembang-Kotabumi. Akhirnya kesampaian juga keinginan aku naik kereta ke Lampung. Meskipun sebenarnya nekad. Ngga ngasih tau ayah karena takut diomelin, walaupun aku tau nantinya ayah pasti tau.
06.15
Sudah standby
di stasiun Kertapati-Palembang. Nungguin temen-temen yang katanya mau berangkat
bareng. Aku ngga tau mesti kemana dulu ini, semua orang ngantre. Aku ngga tau
mesti ngantre dimana ? ngapain ? kaya mana ?
Alhasil, aku
Cuma berdiri aja didepan pintu stasiun selama setengah jam. Riuh suara
orang-orang itu buat aku jadi takut. Semua orang ada temennya, sedangkan aku
sendirian. Kalo mau pindah, tas mesti dibawa-bawa. Kan berat. Mau tanya ke
bagian informasi, rame banget orang-orang disana, aku kan takut yang namanya
desak-desakan kaya gitu. Sampe akhirnya aku ngebaca tulisan “Penukaran Struk
Tiket Baturaja, Kotabumi, Rajabasa” ngga mikir dua kali, aku langsung kesana.
Ikutan antre juga. Hehe
Aku tukar
struk yang ada dengan 4 lembar tiket kereta. Aku gak sendiri, tapi bersama tiga
orang teman lainnya, yang sampai saat ini belum juga muncul.
Terlintas
pemikiran konyol dibenak.
“ini tiket pertama gw naik kereta, mesti gw
abadikan nih !”
07.05
Mereka
datang.
Kami langsung
mencari lokasi duduk sesuai dengan nomor yang tertera di tiket. Rasa takut itu
muncul lagi. Gak tau takut apa. Tapi setiap aku memulai hal yang baru, pasti
perasaan seperti ini hadir. Takut untuk memulai sesuatu pertama kali. Biasa itu
J
***
08.45
Kereta mulai
bergerak. Suara khas yang dihasilkannya, buat aku sadar dan ingat kalo sekarang
aku naik kereta. Bahagia rasanya, walaupun sedikit was-was setelah mendengar
banyak cerita-cerita menakutkan diatas kereta dari orang-orang.
Kukeluarkan
headphone, dan mulai menikmati perjalanan ini dengan tembang-tembang favoritku.
Sepanjang jalan, yang terlihat kebanyakan hutan, kebun, sawah, rumah penduduk,
dan lain sebagainya. Gak ada yang spesial, tapi ini pengalaman pertama yang
funtastic menurutku. Aku menikmati, benar-benar menikmati.
Saat kereta
berpindah jalur rel, aku jadi teringat salah satu film, Players. Sebuah film
perampokan besar-besaran yang dilakukan diatas kereta. Aku jadi teringat film
horor yang diambil di stasiun kereta api Manggarai. Aku jadi keinget film Harry
Potter, dengan stasiun 9 ¾ nya. Aku membayangkan kisah-kisah itu satu persatu
terjadi padaku, benar-benar menegangkan. Dan masih banyak lagi
khayalan-khayalanku diatas kereta ini.
Aku duduk
dibangku paling pinggir, disamping jendela. Kulihat keluar, aku teringat lirik
lagu om Ebiet G. Ade tentang rumput yang bergoyang. Aku tersenyum, dan timbul
pertanyaan “apa mungkin setiap penulis,
penyair, dan para sastrawan lainnya itu mendapatkan inspirasinya diatas kereta
?”
“ah, rasanya aku ingin cepat sampai dan
langsung menuliskan semua inspirasi yang aku dapatkan ini, supaya gak lupa”
Teringat
olehku semua sahabat-sahabatku, pasti makin seru perjalanan ini kalau mereka
ada disini juga. Tertidur, bangun, makan, baca buku, lalu bosan. Lama banget
sii nyampenya ? mana gak ada signal. Perasaan panik mulai menggelayutiku. Tapi
ini stasiun Baturaja pun belum sampai. Harus berapa lama lagi aku duduk disini.
Dan ku coba
membayangkan hal-hal yang menyenangkan, mengingat kenangan-kenangan yang bisa
membuatku tersenyum. Mengingat orang-orang yang aku sayang. Mulai memikirkan
apa yang akan aku lakukan nanti dirumah. Kemana saja aku akan berkunjung, semua
aku buat daftarnya biar gak lupa.
dia lagi dimana ya sekarang ? lagi ngapain ?
inget gak ya sama aku ? sudah lama gak tau kabarnya dia.
Segera
kuhapus pikiran-pikiran itu. Ngapain sii
mikirin orang yang belum tentu mikirin gue ? segera aku alihkan pikiranku
ke masalah lain.
Sudah
beberapa kali aku ganti posisi duduk, cari gaya yang nyaman. Tapi sumpah, kali
ini aku mati gaya. Sudah kehabisan posisi yang nyaman. Semua gaya duduk sudah
dicoba, tapi ini kereta gak nyampe-nyampe juga. Ngga ada solusi lain. Tidur
lagi aja. Sabar, dan nikmati sensasinya. J
0 komentar:
Post a Comment