Perfect muslimah bukanlah wanita
yang turun dari langit lantas menyuguhkan sebuah kesempurnaan dalam akhlak,
dalam paras, dalam ilmu, untuk membuat iri para perempuan lainnya.perfect
muslimah bukanlah wanita yang terlahir, lantas saat besar tiba-tiba menjadi
sosok perempuan yang luar biasa dan nyaris tanpa celah. Perfect muslimah
tetaplah
manusia biasa, yang lahir dari rahim ibunya, dibesarkan di lingkungan
yang mungkin sama dengan kita, menempuh tahapan pendidikan formal yang mungkin
sama dengan kita, hidup dan bertumbuh dikomunitas yang mungkin juga sama dengan
kita.
Tetapi ia belajar mengasah jiwa,
ia belajar mengasah rasa, ia belajar mengasah karsa. Ia terus melatih jiwanya
agar peka pada kebaikan. Ia senantiasa meluhurkan pekertinya, hingga menjadi
karakter yang mendarah daging dan tak lagi mudah untuk berubah. Ia mengasah
intelektualitasnya. Ia bekerja keras untuk memandirikan hidupnya, agar tak
bergantung dengan siapapun. Ia melakukan banyak hal yang bisa membuat pengaruh
baiknya meluas pada sekitarnya. Ia terus berjuang menjadikan hidupnya bagi
sebanyak mungkinsesama. Ia mengasah jiwa sosialnya, hingga kontribusinya
diterima oleh sebanyak mungkin sesama. Ya, perfect muslimah adalah manusia
biasa, yang terus menerus untuk menjadi, atau paling tidak mendekati sempurna.
Perfect muslimah tetaplah manusia
biasa yang tak luput dari dosa. Hanya saja, kebaikan dan kelebihannya yang
terlampau besar, seolah menelan kesalahan-kesalahan kecil yang pernah ia
dilakukannya. Ia tetaplah manusia yang punya peluang berbuat dosa. Tapi
ibadahnya, kontribusinya, amal-amal kebaikannya, tobatnya, sanggup menutupi
secuil keburukan yang pernah ia lakukan.
Perfect muslimah bukanlah
malaikat yang tak pernah salah. Mereka tetaplah manusia biasa yang berusaha
memaksimalkan seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi
orang-orang disekelilignya.
(Ahmad Rifa’i Rif’an)
Terinspirasi. Saya ingin menjadi
sebaik-baik muslimah. Saya ingin berjuang, paling tidak memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan. Paling tidak berusaha untuk menjadi
lebih baik. Perfect muslimah adalah wanita yang senantiasa memperbaiki diri
agar memberi manfaat bagi sesama dan mendapatkan simpati Tuhannya kan ? Jadi
apa salahnya berusaha. Bukannya setiap waktu hidup kita adalah usaha ? Bernafas
pun perlu usaha.
Perfect muslimah, akan hadir
tergantung kepada siapa yang melihat dan siapa yang menilai. Perfect muslimah
setiap orang berbeda-beda. Kalaupun ingin dicari, akan sulit menemukan muslimah
yang benar-benar sempurna. Tapi paling tidak, kita berusaha.
Jadilah muslimah yang berusaha
menjadi lebih baik. Ada yang dalam proses perbaikan itu, membutuhkan waktu yang
lama. Ada pula yang membutuhkan waktu sebentar. Tapi saya yakin, yang Allah
nilai adalah proses. Jadi, ya nikmati saja proses perbaikan itu, dengan terus
memperbaiki yang lainnya. Ayo berbenah.
Perfect muslimah itu, tetap
menjaga dirinya dari fitnah dunia. Tetap menjaga diri saat masih sendiri, bukan
umbar cinta dengan alasan mencari yang terbaik. Perfect muslimah akan berusaha
dan belajar menjaga dirinya dari mengundang pandangan yang tak halal. Ia
senantiasa menghiasi dirinya dengan pakaian yang mengundang ridha Allah, bukan
pakaian yang mengundang pandang tak halal dan mengundang murka Allah.
An-Nur : 31 [] Al-Ahzab : 59
Berpakaian sewajarnya dan
sesederhana mungkin. Gaya berpakaian setiap orang berbeda, karena setiap orang
punya stylenya masing-masing. Dengan catatan tetap syar’i. Luruskan niat, bahwa
pakaian itu bukan diperuntukkan menarik perhatian orang. Bukan agar dilihat
keren, cantik, dan gaya. Tapi karena memang itu style kita.
Seorang muslimah, haruslah bisa
mengontrol perasaan yang mungkin hadir dan dapat merusak keimanannya, merusak
pertahanannya. Cinta. Seperti yang ditulis dalam buku The Perfect muslimah
karya Ahmad Rifa’i Rif’an bahwa “Orang yang kau suka, belum tentu jodohmu.
Jangan jatuhkan cintamu kepada orang yang belum halal bagimu, hanya karena satu
alasan, bahwa dia belum tentu jodoh tebaik yang dipersiapkan oleh Tuhan
untukmu. Jikau kau memiliki rasa cinta yang hebat kepada seseorang, bangunlah
ditengah malam lalu panjatkan do’a padaNya, ‘Tuhan, jika dia orang yang baik
bagi kebaikan agamaku, duniaku, dan akhiratku, tolong pertemukan kami dalam
bingkai yang halal. Tapi jika dia orang yang bakal meruntuhkan agamaku,
melemahkan duniaku, dan menyengsarakan akhiratku, tolong jauhkan hamba darinya
dengan cara-Mu’, biarkan Tuhan yang Maha memilihkan”. Ya, begitulah seharusnya.
Seorang muslimah, haruslah bisa
menjadi tauladan yang baik bagi sesama, sebelum nantinya ia akan menjadi
tauladan bagi anak-anaknya. Dalam buku yang sama, selanjutnya dikatakan bahwa
“pancarkan kilau Islam dengan akhlakmu. Bukan hanya dengan keras meneriakkan
syari’at lantas mengabaikan akhlak. Islam adalah pembawa keselamatan. Jika kau
ber-Islam, itu artinya kau telah mengikrarkan diri bahwa kau menjamin
keselamatan sekitarmu dari lisan dan tanganmu. Batal ke-Islaman kita ketika
sesama justru merasa terancam oleh kehadiran kita. Islam itu indah, pancarkan
indahnya dengan akhlakmu”.
Saudariku, ayo kita sama-sama
berbenah agar menjadi sebaik-baik muslimah. Gunakan kesempatan untuk
memperbaiki diri, dan terus berusaha berarti dimata Tuhan. Jadikan kita
muslimah yang berarti bagi sesama, dicintai, dan dirindukan kehadirannya. Ambil
peran kita dalam kehidupan ini, mainkan dengan aturan Allah.
Selamat berjuang dalam renovasi
diri J
0 komentar:
Post a Comment