Ads 468x60px

Tuesday, February 23, 2016

Somebody that I used to know

Dulu, saya sangat menghindari kantin. Karena saya tau disanalah satu-satunya tempat kamu sering menghabiskan waktu. Meskipun cuma duduk sambil mengerjakan tugas, makan sambil ngobrol dan kumpul sama sahabat-sahabat kamu. Sebelumnya saya biasa saja, tapi setelah kita berakhir, saya sebisa mungkin menghindari segala hal yang berhubungan dengan kamu. Termasuk kantin.

Tapi sekarang tidak. Katanya, kalau kita mau melupakan maka kita harus belajar menerima. Iya, itu benar. Saya sekarang sudah benar-benar bisa menerima.

Emak-Emak Rempong

Saya dibilang emak-emak rempong, ettdaahh..

Cuma gara-gara saya bawel di kosan, dan rempong kalau mau bepergian. Oke never mind, saya emak-emak rempong dan bawel, tapi inget satu hal, saya bukan emak-emak rumpi. Ahehee 😆

Kenalin, ini saya mau cerita sedikit tentang salah dua temen saya, pewe sama sefty. Dua temen saya ini, suka banget ngegeletakin barang sembarangan. Barang-barang kecil, kayak kunci motor, kunci rumah, dan hal-hal kecil, penting, dan kadang-kadang dibutuhkan mendesak lainnya.

Yang paling sering sih kunci motor yang keselip. Tadi sore satu kosan dibuat pusing nyariin kunci motor. Padahal lagi mendesak banget mau nganterin salah satu temen saya lainnya yang sudah ditungguin travel mau balik. Semua barang di depan TV sudah berantakan karena nyari kunci motor, bongkar sana bongkar sini, sampe nyari di kotak sampah karena takut kuncinya kebuang. E ternyata itu kunci motor ada di dalem kotak pensil di deket bedak-bedak, coba ngapain itu kunci nyampe disana? Padahal terakhir pake motor beberapa jam lalu 'katanya' gak pernah masukin kunci ke sana. Pertanyaan saya, kenapa kuncinya bisa sampe sana kalo gak ada yang masukin? Emang kunci bisa pindah sendiri? Hehe

Egoism


Pada dasarnya, setiap manusia itu egois. We often forget that the world doesn’t revolve around us. Dan gue mungkin salah satu manusia teregois di dunia. Segala sesuatunya harus terjadi in my way. I have to be in charge. I have to make the call. I have to be the leader. You must do exactly as I say. If things don’t go in my way, I would be mad. I would be pissed off. Iiggghh.. *lalu ngaca*


Dan sering banget gue (baca: kita) nggak sadar kalau sudah bersikap keras kepala dan memaksakan kehendak. And I (baca lagi: kita) ended up hurting the one I (baca: lagi-lagi kita) care. Yes, that happened too. Bukan cuma sekali dua kali, tapi sering. Ego mengalahkan segalanya. Kekerasan hati dan gengsi mengalahkan rasa. So sad. So INFP. So gue. *teteup bawa-bawa tipe kepribadian*

Sunday, February 7, 2016

The Shadow

Kita tak pernah menjauh. Kita hanya tak lagi bertanya kabar dan berhenti untuk peduli.


Mungkin ini yang mereka bilang 😊 saat dimana semuanya mulai terasa jelas dan nyata, bahwa selama ini yang saya kejar hanya bayang-bayang 😊 memendek, memanjang, menjauh, dan hilang dibawah telapak kaki.
Bukan bayangan saya. Tapi kamu.

Kita tegak lurus, makanya kita tak bisa berjalan beriringan. Saya jadi bayangan, atau kamu. Tak bisa menjadi dua objek dengan dua bayangan.

Caring and Sharing: A Cup of Soul

Saya sayang sama semua sahabat saya. Tapi yang ini beda, the best best best friend who make me feel so comfort. Dia lebih dari sahabat buat saya.

Dengan sifat-sifat di dalam diri saya (baik & buruk), dia benar-benar bisa menerima saya, menjadi penasehat pribadi saya, dan selalu paling mengerti saya. Entah sudah berapa banyak kejadian yang kalau-bukan-dia-yang-menghadapi-saya, saya pasti sudah gak bisa menampakkan diri lagi di depan umum karena malu. Saya, dengan segala sifat impulsif dan meledak-ledak yang susah dikontrol ini, sering sekali membuat diri malu di depan orang-orang, teman, sahabat, dan -dia-.
 
Blogger Templates