
Karena makin biasa kamu menolak nasihat, maka makin keras hatimu dan jauh dari kebaikan juga ketenangan"
Setiap kamu menjumpai pengingat yang jelas itu baik dan benar (tapi bertentangan dengan kebiasaanmu) maka kamu merasa nasihat-nasihat itu hanya membatasi 'hakmu' sebagai
manusia, mengekang dari kemerdekaan hidup. Makin lama mungkin saja
hatimu makin keras dan tak lagi bisa menerima kebaikan apalagi memberi
kebaikan.
Tanda-tandanya
kalau kamu tak lagi bisa memisahkan hal baik dan buruk menurut
ketetapan Allah, sementara kamu senang-senang saja menjalankan yang
terlarang. Seolah baik dan benar itu relatif sesuai 'kehendakmu'.
Kamu tau yang kamu kerjakan itu salah, namun hatimu tak lagi khawatir melanggarnya.
Seolah-olah melakukan itu adalah wajar karena kebanyakan orang juga melakukan kesalahan itu, lumrah dalam pikiranmu.
Kamu merasa tiap harimu banyak melakukan aktivitas yang kamu kira baik tapi hatimu merasa kosong, seperti tak melakukan apapun.
Kalau sudah demikian duhai kasihan. Dirinya selalu berada ditengah keramaian tapi hatinya sepi dan kosong. Hatinya lapar pada hidayah tapi dia sendiri pelan-pelan menutup pintunya. Hingga makin terasa hati terus gersang jauh dari sesuatu yang menenteramkan.
Tapi Allah tak kurang baik, ia selalu menyiapkan jalan kembali. Asal niat teguh dari hati untuk memperoleh penawar hati.
Sungguh nikmat berhati ikhlas. Ringan beban karena ditahan Allah. Tak was-was kehilangan ketika diberi anugerah.
Walau kadang sepi dari keramaian seolah hati selalu berkawan.
Maukah antarkan hatimu kembali ke asalnya, yaitu kebaikan ? ya, karena tiap hati itu suka diberi kebaikan dan senang berbagi kebaikan.
Kalau ada keinginan itu lekas tangkap dan teguhkan niat. Minta ampun pada Allah dan mohonkan agar hatimu dijadikannya lembut.
Hati yang peka menangkap hikmah dan hidayah. Yang konsisten bersyukur juga memperbaiki diri.
Semoga
Allah memberi kita hidayah dan memiih kita sebagai hamba-Nya yang
beruntung. Sebelum tiba masa pulang, sebelum tiba “waktu kembali”
#MSS
#yie
#A.SS
#learn
ayoo kita introspeksi diri lebih sering, semoga Allah selalu mengingatkan. Aaamiiin. :)
0 komentar:
Post a Comment